Selasa, 21 Oktober 2014

IDE KEWIRAUSAHAAN, SUMBER PELUANG, DAN GAGASAN POTENSIAL



A.    Ide Kewirausahaan
Menurut Zimmerer, ide-ide ytang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha), wirausaha perlu mengidentiifikasikan dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara:
1.      Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif
2.      Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin
3.      Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Ada tiga resiko yang dapat dievaluasi, yaitu:
a.       Resiko pasar atau persaingan
b.      Resiko finansial
c.       Resiko teknik
Kreativitas seringkali muncul dalam bentuk ide untukk menghasilkan barang dan jasa baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus. Ide bias menjadi sebuah peluang dengan cara berikut ini:
1.      Dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
2.      Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
3.      Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan atau cara melakukan suatu pekerjaan.

B.     Sumber Peluang
Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide atau disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil.



Adapun langkah dalam penjaringan ide dapat dilakukan sebagai berikut:
1.         Menciptakan produk baru dan berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal prilaku konsumen di pasar. Ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan :
a.    Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
b.  Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa.
Kemampuan untuk memperoleh peluang , sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek :
a.    Analisis demografi pasar,
b.    Analisis sifat serta tingkah laku pesaing,
c.    Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kefakuman pesaing yang dapat dianggap dapat menciptakan peluang.
2.    Mengamati pintu peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya :
a.    Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru,
b.    Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru,
c.    Dukungan keuangan,
d.    Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar.
Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.
 Untuk mengetahui kelemahan, kekuatan, dan peluang yang dimiliki pesaing, dan peluang yang dapat kita peroleh, menurut Zimmerer (1996 : 67) ada beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang, yaitu :
a.    Produk baru harus segera di pasarkan dalam jangka waktu yang relative singkat,
b.    Kerugian teknik harus rendah,
c.    Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
d.    Pesaing tidak memiliki teknologi canggih,
e.    Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya,
f.     Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk barunya.
3.    Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang di hasilkan memadai atau tidak.

4.    Menaksir biaya awal
Yaitu biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru.
5.    Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi
Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:
a.     Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
b.     Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya
c.     Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru
Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Sedangkan resiko finansial adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana. Nilai suatu barang atau produk dapat diciptakan melalui:
1.  Inovasi
Inovasi  adalah kemampun yang dimiki seorang keriwira usahaan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk menigkatkan kebutuhan dalam kehidupan.
Menurut Schumpeter (Dollinger, 2003: 7) dapat mencangkup:
a)   Penawaran produk atau jasa baru
Tirto Utomo pendiri AQUA menghadirkan produk air minum (air putih) dalm kemasan di Indonesia.Ide mwmbuat minuman dalam kemasan tersebut muncul setelah seorang rekan bisnisnya terserang diare akibat kekurangan minum air yang tidak hegienis sesaat setelah mereka bermain bulu tangkis di Rawamangun.Pada saat itu air minum dalam kemasan merupakan produk baru yang ditawarkan kepada konsumen Indonesia.
b)   Penggunaan metode atau teknologi baru
Microsoft meghabiskan dana yang sangat besar setiap tahun nya untuk megembangkan teknologi baru di bidang computer sehigga progam Windows senantiasa memiliki keunggulan di bidang progam-progam pesaing.
c)    Penciptaan pasar sarana yang baru
Para pengusaha  penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJKTI) melihat peluang pengirim jasa tenaga kerja professional di bidang pembangunan infrastruktur dan tenaga medis, segera setelah pasukan multinasional memenagkan peperangan dan berhasil mengusir pasukan Irak yang melakiakn invasi ke quait.
d)   Penghunaan sember pasukan bahan baku dan sumber daya lainnya yang baru
Salah satu suber daya menejeman yang dapat memberikan kontribusi terhadap kemampuan bersaing perusahaan, adalah sumber daya manusia. 
e)    Penciptaan bentuk organisasi industri yang baru
Organisasi yang baru dapat dibentuk diantaranya melalui pelaksaan merger untuk memperkuat struktur permodalan perusahan mempertinggi kinerja operasi perusahaan melalui penciptaan sinergi di antara perusahaan yang melakukan merger.
Proses inovasi :
1.  Wirausahawan melihat adanya kebutuhan 
2.  Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep 
3.  Menguraikan masalah-masalah 
4.  Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan 
5.  Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan 
6.  Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan 
7.  Mencari pemecahan sementara 
8.  Meneliti pemecahan dengan hati-hati  
9.  Bergerak terus jika semuanya baik 
        10. Mencapai keberhasilan


2.    Mengubah tantangan menjadi peluang
Menciptakan permintaan melalui penemuan baru. ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar.

C.    Gagasan Potensial
Adapun dalam berwirausaha terdapat gagasan-gagasan yang perlu diperhatikan untuk memulai usaha, yaitu diantaranya:
1.      Sumber gagasan bagi produk dan jasa baru.
Sumber gagasan bias berasala dari:
a.       Kebutuhan dari sumber penemuan yang diketemukan
b.      Hobi atau kesenangan pribadi yang dapat dikembangkan
c.       Mengamati kecendrungan-kecendrungan yang ada di lingkungan sekitar
d.      Mengamati dan menemukan kekurangan-kekurangan dari produk yang telah ada
e.       Menemukan fungsi lain dari sebuah benda atau alat biasa
f.       Pemanfaatan produk dari perusahaan lain
g.      Menemukan benda atau jasa yang tidak terdapat di lingkungan
2.      Proses perencanaan dan pengembangan produk
Terdiri atas:
a.       Tahap Gagasan
b.      Tahap Konsep
c.       Tahap Pengembangan Produk
d.      Tahap Uji Pemasaran
e.       Tahap Komersialisasi

3.      Produk yang sesuai untuk perusahaan kecil
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan kecil untuk penciptaan suatu produk :
a.       Untuk pemilihan produk, perusahaan harus memperhatikan pada sumber daya uang, tenaga kerja dan fasilitas yang dimiliki.
b.      Pemilihan segmen pasar yang memungkinkan.
c.       Untuk produk atau proses yang disuplai kepada perusahaan lain hendaknya sangat kecil volumenya sehingga tidak menarik minat para pelanggannya untuk memproduksinya sendiri.
d.      Tingginya nilai tambah. Keuntungan harus lebih besar dari biaya.
e.       Rentang waktu yang diperlukan untuk penyelesaian produk atau proses.
4.      Orientasi pemasaran
Arti penting dari orientasi pemasaran merupakan hal penting, karena penyebab gagalnya bisnis kecil adalah kurangnya penjualan dan kurangnya daya saing pasar dari produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karenanya wirausahawan haruslah mengetahui orientasi dari sasaran konsumen yang dituju.
5.      Matriks produk (pasar)
5 langkah untuk merumuskan tujuan bauran produk – pasar :
a.       Pemeriksaan kecenderungan penting dalam lingkungan bisnis dari daerah produk – pasar.
b.      Pemeriksaan kecenderungan pertumbuhan dan kecenderungan keuntungan.
c.       Pemisahan bidang produk – pasar yang akan menarik ke depan maupun daerah yang akan tertarik.
d.      Pertimbangan mengenai kebutuhan atau diperlukannya tambahan produk atau daerah pasaran baru pada bauran.
e.       Derivasi profil bauran produk – pasar optimum namun realistis didasarkan pada kesimpulan yang dicapai pada langkah 1 sampai 4.
6.      Kegagalan dalam memilih peluang bisnis baru
Kurangnya obyektivitas
a.       Kurangnya kedekatan dengan pasar
b.      Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai
c.       Diabaikannya kebutuhan finansial
d.      Kurangnya diferensiasi produk
e.       Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai

Yang harus dilakukan oleh wirausahawan adalah :
a.       Mempertahankan sikap obyektivitas dan selalu mencari gagasan bagi produk      atau jasa
b.            Dekat dengan segmen pasar yang ingin dimasuki
c.            Memahami persyaratan teknis dari produk atau proses
d.   Menelusuri secara mendetail kebutuhan finansial bagi pengembangan dan produksi
e.       Mengetahui kendala hukum yang diterapkan pada produk atau jasa
f.       Menjamin bahwa produk atau jasa menawarkan keuntungan tertentu yang membedakannya dari pesaing
g.      Melindungi gagasan kreatif melalui hak paten, hak cipta, merek dagang dan merek jasa




ABDURRAHMAN S. FAUZI (20211039)
Sumber:
·         Wijatno, Serian, 2009, Pengantar Entreprenuership,Grasindo
·         Suryana, Kewirausahaan, 2006,  Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, Salemba Empat
·         Masykur Wiratmo, 1994, Kewirausahaan: Seri diktat kuliah, Gunadarma,Jakarta
http://sharralisa.blogspot.com/2011/11/ide-dan-peluang-dalam-berwirausaha.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar